Dalam 5 Tahun Rp9.880 Menjadi Rp2.380 Per Lembar Saham. Lantas Bagaimana Nasib Saham Unilever Indonesia Yang Masih Dalam Aksi Boikot.
Nampaknya aksi boikot produk oleh Indonesia terkait reaksi terhadap perilaku Israel masih akan menjadi tambahan bencana untuk kinerja emiten dari PT. Unilever Indonesia (UNVR).
Gambar Hasil Tangkap Layar Aplikasi Jual Beli Saham. |
Di tahun ini saja, saham Unilever Indonesia (UNVR) telah turun hingga 32,30%. Diperdagangkan pada harga Rp2.380 per lembar Jumat, 19 April 2024 pada penutupan sesi ke II.
Sepanjang tahun 2023, hasil penjualan Unilever Indonesia turun hingga 6,32% yaitu Rp38,61T dibandingkan dengan tahun 2022 yaitu Rp41,21T.
Laba bersih Unilever Indonesia juga menurun 10,51% dari Rp5,36T pada tahun 2022, menjadi Rp4,80T di sepanjang tahun 2023.
Unilever masih mencatat pertumbuhan laba bruto Rp19,19T pada tahun 2023 dari yang sebelumnya Rp19,06T. Yang disebabkan pemangkasan harga pokok penjualan menjadi Rp19,41T dari Rp22,15T di tahun 2022.
Namun, Unilever Indonesia meningkatkan beban pemasarannya dan penjualan menjadi Rp8,99T dan beban umum administrasi Rp3,91T pada tahun 2023, dibandingkan Rp8,45T dan Rp3,54T pada 2022. Alhasil, laba usaha Unilever Indonesia tergerus menjadi Rp6,27T dari sebelumnya Rp7,06T.
Terkait tindakan boikot yang terjadi, ada kemungkinan Unilever Indonesia nantinya akan membakar uang untuk kampanye pemasaran guna membangun kembali kepercayaan konsumennya.
DISCLAIMER : Artikel ini dibuat tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual suatu saham. Keputusan investasi jual beli saham ada ditangan pembaca sendiri
Posting Komentar untuk "Dalam 5 Tahun Rp9.880 Menjadi Rp2.380 Per Lembar Saham. Lantas Bagaimana Nasib Saham Unilever Indonesia Yang Masih Dalam Aksi Boikot."
Posting Komentar